Nama: Intan Nur KhasanahNIM : 1207060031Agroteknologi 4A
Jakarta ANTARA News - Inpari 32 yang dilepas tahun 2013 merupakan jenis padi Inbrida padi sawah irigasi. Varietas tersebut telah menyebar dan telah diadopsi oleh petani di beberapa provinsi di Indonesia. Sebaran penggunaan varietas Inapri 32 yang cukup pesat merupakan bukti nyata keberhasilan suatu hasil inovasi dapat diterima dan dimanfaatkan oleh yang dialami petani Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati yang selalu menanam varietas Inpari 32 HDB. Salah satu varietas turunan Ciherang adalah Inpari 32 HDB. Varietas baru yang berumur kurang lebih 120 hari setelah semai ini memiliki tinggi tanaman 97 senti meter, dengan postur tanaman tegak, serta daun bendera yang tegak menjulang sehingga mampu menerima dan memanfaatkan sinar matahari secara optimum untuk pertumbuhannya. Postur tubuhnya yang tegak dan langsing membuat varietas ini tampil cantik dan mendekati tanaman tipe ideal yang sangat disukai oleh varietas tetuanya tersebut, Inpari 32 HDB memiliki beberapa keunggulan yang signifikan baik dari ketahanannya terhadap penyakit maupun hasil gabahnya. Varietas unggul ini memberikan respon tahan terhadap penyakit HDB ras III. Hal ini memberikan harapan kepada petani, bahwa penggunaan varietas ini di lahan endemis HDB atau yang dikenal sebagai penyakit kresek akan menekan penyemprotan bakterisida. Selain itu, varietas ini juga bereaksi agak tahan terhadap penyakit tungro ras lanrang, sehingga baik untuk dikembangkan di daerah-daerah lahan irigasi yang endemis tungro Terlebih dengan satu tambahan keunggulannya berupa ketahanannya terhadap 2 ras penyakit blas untuk antisipasi permasalahan baru di lahan irigasi di Indonesia yang saat ini juga menjadi momok baru pada pertanaman turunan Ciherang dan IRBB 64 ini walaupun memiliki potensi hasil yang seimbang dengan Ciherang, namun dibanyak lokasi mampu menghasilkan rata-rata 8 ton per hektare. Dengan rasa nasi yang setara dengan Ciherang medium, tidak heran jika dalam waktu yang relative singkat, varietas Inpari 32 HDB mulai menjadi primadona di lahan-lahan sawah penuturan Kaslan petugas PPL saat studi banding bersama para Gapoktan Kabupaten Pati ke Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Ia mengatakan bahwa selama empat musim berturut-turut petani Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati selalu menanam varietas Inpari 32 HDB. Kaslan mengatakan bahwa petani sudah terlanjur menyukai varietas tersebut karena mereka merasakan langsung adanya kenaikan produktivitas yang tinggi jika dibanding dengan varietas-varietas lain yang mereka tanam pada musim-musim lanjut Kaslan menambahkan bahwa selama empat musim tanam I 2016 sampai dengan musim tanam 2017 luas lahan sawah yang ditanami varietas Inpari 32 kurang lebih dua ribu hektar dengan teknologi sistem tanam jajar legowo 4 Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Dr. Moh. Ismail Wahab dalam sambutanya berpesan kepada para peserta studi banding agar para petani selalu melakukan monitoring perkembangan hama dan melakukan pemilihan varietas yang berharap walaupun empat musim yang lalu petani berhasil dan sudah terlanjur menyukai Inpari 32, namun Ismail berharap petani bersedia melakukan pergiliran varietas dan hal ini penting karena dengan pergiliran varietas bisa menentukan keberhasilan petani menekan serangan hama dan menghindari kegagalan panen.Shr/MNPewarta AntaraEditor Ida Nurcahyani COPYRIGHT © ANTARA 2018
Dalamk egiatan tanam perdana di area permukiman itu, BPTP memberikan solusi untuk mengoptimalkan lahan tersisa agar produktivitas meningkat. "Dalam kegiatan ini, kami akan menerapkan Budidaya Padi Ramah Lingkungan (BPRL) yang akan mengaplikasikan varietas unggul Inpari 32, penggunaan biodekomposer, pupuk hayati dan pestisida nabati bioprotektor untuk nantinya menghasilkan perbenihan.
Cara menanam padi yang baik dan benar sangat penting untuk diketahui oleh para petani guna meningkatkan hasil produksi padi setiap masa panen datang karena permintaan beras yang tidak pernah menurun. Hal ini membuat para petani harus dapat melakukan berbagai hal untuk menghasilkan panen padi yang melimpah. Tujuannya tentu saja demi terpenuhinya seluruh kebutuhan pokok masyarakat dalam negeri. Untuk itu, para petani seharusnya memiliki pengetahuan dasar terkait cara penanaman padi yang baik dan benar agar hasil panennya pun sesuai dengan target. Bagi Anda yang benar-benar hendak meningkatkan hasil produksi padi pada sawah Anda, alangkah baiknya Anda menerapkan langkah-langkah menanam padi yang tepat yang akan kami sampaikan di bawah ini, simak ulasannya berikut ini. Lahan Untuk Menanam Padi Lahan atau sawah memang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari sekitar dua bulan sebelum padi tersebut ditanam. Sawah perlu dibajak dan diolah menggunakan berbagai macam alat, mulai dari alat tradisional hingga alat pertanian yang modern. Pengolahan tanah sawah dapat dilakukan dengan cara membuang rumput liar yang tumbuh, mencangkul tanah tersebut agar tekstur tanah sesuai dengan kebutuhan, kemudian dilanjutkan dengan menggaru atau membajak menggunakan traktor. Membajak lahan penanaman padi atau sawah dengan menggunakan traktor. Bibit Padi Unggulan Selanjutnya, Anda juga perlu menyiapkan bibit padi untuk dapat ditanam di tanah yang telah disiapkan tadi. Bibit padi harus dipilih dari benih kualitas unggulan. Siapkan benih padi unggulan, kemudian rendam biji sekitar 2 jam. Setelah itu letakkan benih yang sudah direndam tadi di atas kain basah selama 4-5 hari. Selanjutnya semaikan benih yang telah berkecambah pada tanah yang telah dipersiapkan untuk menumbuhkan benih-benih padi ini. Usahakan tempat persemaian selalu basah. Tanah persemaian haruslah dipilih tanah yang subur agar pertumbuhan benih semakin maksimal. Setelah itu semaikan benih pada tanah persemaian tersebut secara merata. Benih padi unggulan ditebar pada lahan semai. Pastikan agar lahan penyemaian tetap basah agar persemaian dapat cepat menghasilkan kecambah. Pada masa persemaian ini, biji yang ditebar perlu mendapatkan air yang cukup. Untuk 1 hari pertama, air di tanah persemaian harus menggenang, sementara untuk selanjutnya keadaan tanah cukup basah saja tanpa perlu menggenang. Jika benih yang disemai ini terserang penyakit, Anda dapat menyemprotkan insektisida setelah 10 hari masa penebaran dan juga satu minggu setelahnya. Penanaman dan Perawatan Padi Yang Baik dan Benar Penanaman bibit padi dapat dilakukan setelah 30-40 hari setelah masa semai benih. Ciri yang paling mudah untuk dikenali adalah jumlah daunnya yang sudah mencapai 5 helai atau lebih. Jarak penanaman yang ideal adalah 20 x 20 untuk setiap sisinya. Untuk satu lubang tanam, Anda dapat memasukkan 2-3 benih padi agar produksi padinya juga semakin maksimal. Produksi padi juga tergantung pada tingkat kedalaman akar padi. Anda hanya perlu memasukkan akar bibit padi sedalam ± 3 cm agar pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi dalam tanah dapat dilakukan secara maksimal pula. Seorang petani sedang mengambil bibit padi yang telah disemai dan siap ditanam pada lahan sawah yang lebih luas. Menanam bibit padi pada sawah dengan memberikan jarak pada tiap-tiap tanamannya. Untuk dapat melakukan perawatan yang tepat pada tanaman padi, Anda haruslah memperhatikan pengairan sawah. Hal ini dikarenakan kebutuhan padi akan air sangatlah besar terutama masa-masa awal penanaman. Pengairan ini dapat dilakukan menggunakan air sungai, air sumur atau memanfaatkan air hujan yang ada. Selain memperhatikan dengan seksama cara pengairan yang tepat untuk tanaman padi, Anda juga perlu melakukan penyiangan. Penyiangan ini sangat dibutuhkan demi menjaga pertumbuhan padi agar tidak terganggu dengan keberadaan rumput-rumput liar yang tumbuh dengan sendirinya. Selain melakukan penyiangan, Anda juga perlu melakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan pada bibit-bibit padi yang mati. Dengan mengganti bibit yang mati ini dengan bibit baru, dapat dipastikan Anda dapat memperoleh panen yang melimpah. Pemberian pupuk pada tanaman padi sesuai dengan dosisnya. Selain itu Anda juga perlu melakukan pemupukan pada padi. Padi dapat diberi pupuk buatan pabrik seperti ZK, ZA / Urea, dan masih banyak lagi. Meski demikian penggunaan pupuk alami seperti kotoran hewan juga sangat disarankan demi menjaga kandungan nutrisi pada tanah yang ditanami padi tersebut. Aneka ragam pupuk ini tentunya sangat baik untuk membantu mempersubur tanah, dan mempercepat pertumbuhan dari padi itu sendiri. Pemberian pupuk juga sangat baik untuk menjaga tanaman padi dari serangan hama ataupun penyakit lain. Contoh pemberian pestisida organik cair pada tanaman padi untuk menghindari hama dan penyakit. Sementara jika tanaman padi Anda terserang hama ataupun penyakit, Anda dapat melakukan pengendalian dengan beragam cara, mulai dari cara tradisional hingga cara modern. Hama yang sering menyerang padi adalah burung, walang sangit, ulat, tikus, dan masih banyak lagi. Jika padi Anda terserang hama dan penyakit, Anda dapat memberikan pestisida dan insektisida untuk memberantas hama dan penyakit tersebut. Anda dapat menggunakan DDT, diazinon, aldrin, dan masih banyak lagi. Dapatkan aneka kebutuhan berkebun Anda di Masuk
Pengaturansistem tanam dan pemupukan yang tepat, serta. penggunaan varietas unggul padi. Tiga hal tersebut diharapkan mampu mendukung pertumbuhan. tanaman dan produktivitas yang maksimal (Hatta
Padi Inpari 32 adalah salah satu jenis padi yang cukup populer di Indonesia. Padi ini dikenal karena bisa tumbuh dengan baik di berbagai jenis lahan, memiliki hasil yang tinggi, dan mudah dibudidayakan. Selain itu, padi ini juga bisa tumbuh dengan cepat dan memiliki ketahanan yang baik terhadap hama dan penyakit. Padi ini menjadi pilihan terbaik bagi para petani yang ingin memproduksi beras dengan cepat dan baik. Namun, untuk mendapatkan hasil terbaik dari padi Inpari 32, Anda harus mengetahui cara yang tepat untuk budidaya padi ini. Memilih Lahan yang Tepat Lahan merupakan faktor penting dalam budidaya padi ini. Untuk padi Inpari 32, lahan terbaik adalah lahan dengan pH antara 5,5-7,5, dengan kadar air konsisten dan cukup tinggi. Lahan ini harus juga kering dan terlindung dari angin yang kencang. Anda juga harus memastikan bahwa lahan yang Anda gunakan tidak mengandung banyak sisa pestisida dari masa lalu, karena ini bisa mempengaruhi hasil panen. Penggunaan Benih yang Tepat Ketika memilih benih padi Inpari 32, Anda harus memastikan bahwa benih yang Anda gunakan adalah benih yang berkualitas dan layak pakai. Benih yang berkualitas harus memiliki kadar air yang tepat, kurang dari 15%, dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Anda juga harus memastikan bahwa benih yang Anda gunakan tidak terkontaminasi dengan hama, penyakit, atau bahan kimia berbahaya. Setelah memilih benih yang tepat, Anda harus menyimpannya dalam kondisi yang baik dan tepat agar benih tetap layak pakai. Penanaman Benih yang Tepat Setelah Anda memilih benih yang tepat, selanjutnya Anda harus menanam benih dengan benar. Untuk padi Inpari 32, benih harus ditanam pada kedalaman antara 3-5 cm. Anda juga harus memastikan bahwa benih tersebut ditanam dengan jarak antar benih yang sesuai. Untuk padi Inpari 32, jarak antar benih yang direkomendasikan adalah 20 cm. Pada saat menanam benih, Anda juga harus memastikan bahwa benih tersebut ditanam dengan tepat dan tegak, agar proses pertumbuhan bisa berjalan dengan baik. Penyiraman yang Tepat Setelah menanam benih, selanjutnya Anda harus memastikan bahwa tanaman padi Inpari 32 mendapatkan cukup air. Padi Inpari 32 memerlukan penyiraman yang cukup agar pertumbuhannya bisa berjalan dengan baik. Untuk itu, Anda harus memastikan bahwa tanaman tersebut mendapatkan penyiraman yang cukup setiap hari. Anda VideoCara Budidaya Padi Inpari 32 yang Berhasil
Jakarta(ANTARA News) - Inpari 32 yang dilepas tahun 2013 merupakan jenis padi Inbrida padi sawah irigasi. Varietas tersebut telah menyebar dan telah diadopsi oleh petani di beberapa provinsi di Indonesia. Sebaran penggunaan varietas Inapri 32 yang cukup pesat merupakan bukti nyata keberhasilan suatu hasil inovasi dapat diterima dan
dbLaiSn. 62 145 434 200 306 152 296 357 333
cara menanam padi inpari 32