Puisi "Tanah Air Mata" menggambarkan situasi kesedihan. Hal ini jelas terbaca pada metafora air mata yang menjadi dasar dibangunnya ungkapan-ungkapan tragedi pada bangun larik dan bait puisi ini. Kurang lebih frasa airmata yang hadir merepresentasikan kesedihan seseorang atau si aku lirik —kami akan keadaan tanah airnya. Si aku lirik
menyerahlah pada kedalaman air mata. Menggambarkan tuntutan terakhir masayarkat kepada para penguasa agar mereka semua sadar terhadap apa yang terjadi atau para penguasa akan tenggelam dilautan airmata masyarakat dan mati. Masyarakat menuntut para penguasa untuk mulai memperhatikan semua penderitaan mereka.
Secara keseluruhan, Tanah Air Mata dapat dikategorikan sebagai puisi naratif. Sutardji Calzoum Bachri menulis puisi ini dalam bentuk cerita atau narasi yang mengalir. Ia mengisahkan perjalanan sejarah dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia melalui kata-kata yang indah dan bermakna.
Aku putra-putri bangsa ini senantiasa akan berkorban sepenuh jiwa dan raga. Hanya untukmu, duhai Indonesia-ku tercinta. #3. Puisi Cinta Tanah Air Indonesiaku "Salam Rindu Dari Pejuang Devisa". Kali ini diriku benar-benar sedang berada jauh darimu. Iya, Indonesia sebagai tanah airku sekaligus tumpah darahku.
Kesimpulannya, puisi ini berbentuk terikat kerana rima akhirnya adalah sama. Soalan Esei (2) Puisi berbentuk bebas. Berdasarkan sajak Ranting karya Hilmi Rindu, huraikan empat ciri bentuk puisi tersebut. (Teks Kubentang Sehelai Peta, muka surat 30) Jawapan Puisi ini mempunyai rangkap. Contohnya, puisi ini mempunyai lima rangkap. penelitian. Sumber data diperoleh dari teks puisi "Di Tanah Negeri Ini Milikmu Cuma Tanah Air" dan " Aku masih Utuh dan Kata-Kata Belum Binasa " Karya Wiji Thukul. Data Sekunder, yaitu data tambahan untuk mendukung data primer yang diperoleh dari bacaan-bacaan referensi yang relevan dengan objek kajian dalam penelitian, seperti KRZYzx. 53 104 129 195 457 8 490 72 47

teks puisi tanah air mata