Abdurrahmanbin Auf pernah berdoa saat tawaf agar dijauhi dari sifat pelit.
Jakarta - Kisah sahabat nabi berikut ini menarik disimak. Dia seseorang dari Bani Zuhrah, keturunan dari pihak ibu paman-paman Rasulullah SAW. Namanya Abdurrahman bin juga termasuk dari 10 orang sahabat yang dijamin masuk bin Auf menjadi orang kedelapan pertama yang memeluk Islam dan ia diislamkan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq, dua hari setelah Abu Bakar masuk Islam. Sebelum masuk Islam, ia dikenal dengan nama Abd Rasulullah pun memintanya mengganti dengan Abdurrahman bin Auf yang namanya masih dikenal hingga lahir pada tahun ke-10 dari tahun Gajah atau tepatnya pada 581 M. Abdurrahman lahir dari ayah yang bernama Auf bin Abdu Manaf dengan ibu yang bernama Assyifa binti yang dikutip dari buku karya Abu Zaen, sebagai salah satu sahabat Rasul yang cerdas, ia memiliki hafalan Al-Qur'an yang baik bahkan ia pun selalu mencatat setiap wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah SAW dengan Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslimin melakukan hijrah ke Kota Madinah, Abdurrahman bin Auf termasuk dalam rombongan tersebut. Rasul pun mempersaudarakan kaum Anshar dari Madinah dengan kaum Muhajirin dari Mekkah saat bin Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Ar-Rabi, di sinilah kisah Abdurrahman bin Auf sebagai seorang pedagang pada halaman selanjutnya Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik]
Telahmenceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At Tamimi telah mengabarkan kepada kami Yusuf bin Al Majisyun dari Shalih bin Ibrahim bin Abd JAKARTA - Dia adalah satu dari delapan orang pertama yang memeluk Islam. Dia adalah satu dari sepuluh orang al-asyaratul mubasyirin yang dipastikan memasuki surga. Pria ini adalah satu dari enam orang yang dipilih oleh Umar bin Khatab mem bentuk dewan syura untuk memilih khalifah setelah memeluk Islam orang mengenalnya sebagai Abu Amar. Tapi saat dia menerima Islam, Rasulullah memanggilnya Abdurrahman hamba Allah yang pemurah. Abdurrahman menjadi seorang Muslim sebelum Nabi me masuki rumah al-Arqam. Dia menerima Islam dua hari setelah Abu Bakar ber tidak luput dari kekejian perlakuan Quraisy. Dia menanggung ujian ini dengan ketabahan dan keteguhan mengimani tauhid. Saat mereka terpaksa meninggalkan Mak kah karena terus menerus mendapatkan penganiayaan, Abdurrahman ikut ber hijrah. Dia kembali ke Makkah saat dikabarkan bahwa kondisi hidup umat Islam membaik. Namun kabar ini ter nyata palsu, sehingga dia pergi lagi ke keduanya dilakukan bersama Rasulullah ke Madinah. Segera setelah tiba di Madinah, Nabi dengan cara yang unik menghubungkan kaum Muhajirin dan orang Ansar. Mereka mem bentuk ikatan persaudaraan dan di maksudkan untuk memperkuat ikat an sosial dan meringankan kesulitan dipersaudarakan dengan Sad bin Arrabi'ah. Arrabi'ah sangat senang bersaudara dengan Abdurrahman, sampai-sampai dia ingin membagi harta kekayaan dan salah satu istrinya untuk dia. Tetapi Abdurrahman menolaknya. Dia hanya minta ditunjukkan tempat biasa orang melakukan jual pergi ke pasar dan mulai berdagang dengan modal terbatas yang dimilikinya. Bisnis perda gangan yang dimulainya dari kecil lama kelamaan tumbuh pesat. Setelah kehidupannya menjadi lebih baik, dia menikah. Dia pun memberitahukan kabar ini kepada mas kawin, Rasulullah meme rintahkannya membuat pesta kecil meski hanya dengan memotong seekor domba. Nabi juga mendoakaannya agar kekayaan Abdurrahman menjadi berkah. Setelah itu Abdurrahman semakin sukses. Batu yang diangkat olehnya selalu bisa menemukan emas atau perak di demikian Abdurrahman tetap berada di garis depan ketika Islam memang gilnya untuk berperang. Di Uhud dia tetap teguh sepanjang pertempuran dan menderita lebih dari dua puluh luka parah. Selain fisik, dia tidak pelit untuk membelanjakan hartanya demi Rasulullah memerintahkan perjalanan untuk perang Tabuk, Abdurrahman berdiri terdepan menyumbangkan harta. Saat itu dia memiliki empat ribu dinar dua ribu dinar diberikan untuk jihad, dan sisanya disimpan untuk ternyata, perjalanan tersebut lebih sulit dan panjang daripada perkirannya. Pada saat itu Madinah meng alami musim kering. Perjalanan menuju Tabuk terasa panjang, lebih dari seribu kilometer. Transportasi sangat mahal sehingga sekelompok umat Islam datang kepada Nabi SAW pergi dengan dia tapi dia harus memba likkannya karena dia tidak dapat menemukan transportasi untuk ini mengalami kesedihan. Mereka dikenal sebagai bakka'in. Kemudian Nabi memanggil rekan-rekannya untuk membantu mereka berperang dan meyakinkan bahwa mereka akan diberi pahala. Abdur rahman kemudian menyumbangkan ratusan keping emas. Ketika itu Umar bin al-Khattab berkata kepada Nabi, "Saya telah melihat Abdurrahman melakukan kesalahan, dia tidak meninggalkan apapun untuk keluarganya.""Apakah Anda telah meninggalkan sesuatu untuk keluarga Anda, Abdurrahman?" tanya Nabi. "Ya," jawab Abdurrahman. "Saya telah meninggalkan lebih dari apa yang saya berikan dan lebih baik." "Berapa banyak?" tanya Nabi. "Apa yang Tuhan dan Rasul-Nya telah berjanji untuk mendapatkan rezeki, kebaikan dan penghargaan," jawab Muslim akhirnya berangkat ke Tabuk. Di sana Abdurrahman diberkati dengan sebuah kehormatan yang tidak diberikan kepada siapapun. Waktu shalat datang dan Nabi tidak ada pada saat itu. Kaum Muslim memilih Abdurrahman sebagai imam. Saat rakaat pertama hampir selesai Nabi baru tiba dan bergabung dengan jamaah lainnya kemudian menjadi makmum Abdurrahman. Abdurrahman bertanggung jawab untuk mengurus kebutuhan keluarga Rasulullah dan umat Islam. Dia pergi bersama mereka kemanapun mereka mau. Dia bahkan melakukan haji bersama mereka untuk memastikan bahwa kebutuhan mereka terpenuhi. Ini adalah pertanda kepercayaan dan keyakinan yang dia nikmati dari keluarga Abdurrahman untuk kaum Muslimin dan istri Nabi khususnya sangat terkenal. Pernah satu kali dia menjual sebidang tanah untuk empat puluh ribu dinar dan dia membagikan seluruhya untuk Bani Zahrah kerabat ibu Nabi Aminah, orang miskin di kalangan umat Islam dan istri menerima sebagian uangnya, Aisyah berkata "Siapa yang telah mengirim uang ini?" kemudian orang sekitar memberitahukan Abdurrahman yang telah memberikan uang tersebut. lalu Aisyah berkata,"Rasulullah bersabda Tidak ada yang akan merasa kasihan ke arahmu setelah aku mati kecuali sabirin mereka yang sabar dan teguh."Kekayaan Abdurrahman tampak bersamanya sepanjang hidup. Dia menjadi orang terkaya di antara sahabat Nabi. Transaksi bisnisnya selalu sukses dan kekayaannya semakin banyak. Kafilah dagangnya ke dan dari Madinah tumbuh lebih besar, sehingga orang-orang Madinah banyak berdagang gandum, tepung, mentega, kain, peralatan, parfum, dan apapun yang diperlukan. Komoditas tersebut juga dikirim ke berbagai negara. Suatu hari, suara gemuruh terdengar dari luar batas Madinah. Suara itu berangsur- angsur meningkat. Selain itu, awan debu dan pasir dibawa oleh badai pasir. Ternyata itu bukan cuaca buruk, melainkan rombongan kafilah Abdurrahman memasuki berdiri takjub saat tujuh ratus unta sarat barang pindah ke kota dan memadati jalanan. Ada banyak teriakan dan kegembiraan saat orang memanggil satu sama lain untuk keluar dan menyaksikan barang dan rezeki kafilah unta telah datang, Istri Rasulullah Aisyah bertanya, "Apa ini yang terjadi di Madinah?" Dia kemudian diberitahukan, bahwa ini adalah kafilah Abdurrahman bin Auf yang datang dari Syria membawa dagangan. Aisyah menggelengkan kepala, takjub melihat banyaknya kafilah dagang sehingga membuat dia berkata, Saya telah mendengar Rasulullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, katakanlah Saya telah melihat Abdurrahman bin Auf memasuki surga dengan merayap."Abdurrahman pernah berkata, jika bisa dia ingin masuk surga sambil berdiri. Dia bersumpah kepada Aisyah, bahwa keseluruhan kafilah dagang beserta semua barang yang dibawa diberikan untuk jalan Allah. Dalam sebuah perhelatan besar, Abdurrahman membagikan semua karavan besar itu kepada umat Islam hati Abdurrahman tidak berhenti sampai di situ. Empat puluh ribu dirham, empat puluh ribu dinar, dan lima ratus kuda diberikan kepada itu, seribu lima ratus unta diberikan kepada kelompok mujahidin lainnya. Empat ratus Dinar emas diberikan untuk korban perang Badar. Semua itu disedekahkannya untuk kemaslahatan dan kemuliaan umat Islam. Artinyausia Abdurrahman bin Auf terpaut sepuluh tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw. Dalam hitungan Ahmad Rofi' Usmani, Abdurrahman bin Auf lahir pada tahun 581 M. Tumbuh dari keluarga bangsawan Quraisy, Abdurrahman bin Auf menjadi sahabat sekaligus kolega dagang Nabi Muhammad, Abu Bakar al-Shiddiq, Usman bin Affan dan lain lain.
ABDURRAHMAN bin Auf merupakan sahabat yang dikenal dengan kekayaannya yang berlimpah. Ia sangat kaya serta sangat demawan. Dirinya senantiasa menangis karena ketakutannya akan hisab Allah di hari kiamat mengenai hartanya. Suatu ketika Abdurrahman pernah menjual tanahnya yang seharga empat puluh ribu dinar. Uang hasil penjualan tanah itu ia bagikan kepada Bani Zuhrah, yang merupakan kaumnya sendiri. Abdurrahman juga mengirimkan bantuannya untuk keluarga Rasulullah sebagai wujud kesetiaannya kepada Beliau. BACA JUGA Dua Sahabat Ini Jadi Tetangga Rasulullah di Surga Ketika merasakan ajalnya semakin dekat, Abdurrahman bin Auf berpesan agar setiap kaum muslimin peserta Perang Badar yang masih hidup diberi 400 dinar dari harta warisannya. Ternyata, peserta Perang Badar yang masih hidup berjumlah 100 orang termasuk Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Abdurrahman juga berpesan agar sebagian hartanya diberikan kepada para istri Rasulullah saw. Oleh karena itu, Aisyah berdoa untuk Abdurrahman, โ€œSemoga Allah memberi minum kepadanya air dari mata air Salsabil di surga.โ€ BACA JUGA Abdurrahman bin Auf Menangisi Kekayaanya Abdurrahman bin Auf wafat dalam usia 75 tahun. Jenazahnya dishalati Utsman bin Affan beserta seluruh kaum muslimin, dan diusung oleh Saโ€™ad bin Abi Waqash. la dimakamkan di pemakanam Al-Baqi. [] Sumber Kisah 10 Pahlawan Surga/ Penulis Abu Zaein/ Penerbit Qultum Media/ 2010
AbuDzar al Ghifari (HR Abu Dawud dan Nasaa-i). Ibnu 'Umar (HR Ahmad, Thabrani, Abu Nu'aim). Anas (HR Bukhari dalam kitab Khalqu Af'aalil Ibaad). Jarir bin 'Abdullah al Bajali (HR Abu 'Awanah). Ibnu 'Abbas dan Abu Amir al 'Asy'ari (HR Ahmad, sanadnya hasan) 6. Ahlus sunnah mengimani tentang adanya Malaikat.
OlehImam Nur Suharno JAKARTA - Siang itu, Madinah sangat ramai. Para pedagang berlarian meninggalkan dagangannya menuju jalan raya. Rupanya, 700 ekor unta lengkap dengan barang dagangan dipunggungnya memasuki Kota Madinah. Itulah kafilah dagang Abdurrahman bin Auf, salah seorang sahabat terkaya pada zaman Rasul SAW. Suara hiruk-pikuk itu membuat kaget Ummul Mukminin Aisyah RA yang pada saat itu sedang menyampaikan hadis Nabi SAW. Setelah diberi tahu apa yang terjadi, Aisyah berkata โ€œSemoga Allah melimpahkan berkah-Nya bagi Abdurrahman dengan baktinya di dunia, serta pahala yang besar di akhirat nanti. Aku pernah mendengar Rasul SAW bersabda bahwa Abdurrahman bin Auf akan masuk surga sambil merangkak.โ€ Seorang sahabat berlari mencari Abdurrahman untuk mengabarkan berita gembira itu. Mendengar kabar itu, Abdurrahman segera menemui Aisyah RA. โ€œWahai ibunda, apakah ibunda mendengar sendiri ucapan itu dari Rasulullah?โ€ Jawab Aisyah, โ€œYa aku mendengar sendiri.โ€ Abdurrahman melonjak kegirangan. โ€œSeandainya sanggup, aku akan memasukinya sambil berjalan. Wahai ibunda, saksikanlah, seluruh unta lengkap dengan barang dagangan di punggung masing-masing, aku dermakan untuk fi sabilillah.โ€ Subhanallah. Begitulah kisah kedermawanan seorang sahabat Nabi yang bernama Abdurrahman bin Auf. Ia tidak pernah ragu sedikitpun dalam menyumbangkan hartanya untuk kepentingan dakwah Islam. Karena itu, tidak salah jika Rasul SAW menyatakan jika Abdurrahman masuk surga dengan merangkak. Diilustrasikan dengan merangkak itu bukan karena sulitnya ia masuk surga, akan tetapi karena sangat dekat dan mudahnya, sehingga ia tidak perlu lagi berjalan, cukup dengan merangkak saja. Dalam kisah yang lain, pada suatu hari setelah mendengar seruan Rasul SAW untuk berjuang dengan harta, Abdurrahman bergegas pulang dan kembali membawa dinar. โ€œWahai Rasulullah, aku mempunyai dinar. Dan, dinar aku pinjamkan kepada Allah dan dinar untuk keluargaku.โ€ Rasul SAW menerimanya sambil bersabda โ€œSemoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu, terhadap harta benda yang kamu berikan, dan semoga Allah memberkahi pula harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu.โ€ Tatkala Rasul SAW mengumumkan biaya Perang Tabuk, Abdurrahman pun bergegas menyerahkan 200 uqiyah emas. Melihat kejadian itu, Umar berbisik kepada Nabi SAW โ€œAgaknya Abdurrahman berdosa tidak menyisakan uang belanja sedikit pun untuk keluarganya.โ€ Ketika Rasul SAW menanyakan hal itu kepada Abdurrahman, ia menjawab, โ€œUntuk mereka saya tinggalkan lebih banyak dan lebih baik daripada yang saya sumbangkan. Yakni, sebanyak rezeki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah.โ€ Subhanallah. Singkat kisah, sejak berita gembira dari Rasul SAW itu Abdurrahman bin Auf semakin dermawan, semangatnya tinggi dalam mengorbankan hartanya di jalan Allah. Ia menyumbangkan 40 ribu dinar, 500 ekor kuda, dan unta untuk para pejuang. Ia juga membagikan 400 dinar kepada setiap veteran Perang Badar yang masih hidup. Itulah kisah inspiratif Abdurrahman bin Auf yang menggugah dan mencerahkan. Yang pasti, harta yang didermakan itu sedikit pun tidak akan mengurangi dari apa yang kita miliki. Justru sebaliknya, dapat menambah kesuburan harta. Setiap harta yang didermakan akan menjadi โ€œumpanโ€ untuk memperlancar rezeki. Sebab, Allah SWT akan menggantinya dengan yang lebih baik. QS Sabaโ€™ [34] 39. Wallahu a'lam. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
\n \n\n doa abdurrahman bin auf
Abdurrahmanbin Auf, Sahabat yang Mendermakan Separuh Hartanya untuk Islam. By Takwa Team 6 September 2021 0. Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa para shahabatnya bagaikan bintang-bintang di langit, dari mana pun umatnya berteladan maka ia akan menemukan jalan. Mari mengenal salah satu bintang tersebut, dia adalah Abdurrahman bin Auf salah

Siapakah Abdul Rahman Bin Auf? Artikel ini akan membincangkan biodata salah seorang sahabat yang dijanjikan masuk ke dalam syurga. Siapakah Abdul Rahman Bin Auf? Beliau termasuk diantara 10 sahabat yang dijamin masuk Syurga oleh adalah orang yang ke-8 terawal memeluk agama IslamKehebatan beliau dalam ilmu perdagangan membuatkan beliau menjadi seorangsahabat yang mempunyai harta yang melimpah. Nama Dan Salasilah Keluarga Abdul Rahman Bin Auf Nama beliau adalah Abdul Rahman bin Auf bin Abdi Auf dan ibunya bernama Syafabinti Auf bin Abd bin Harits. Sebelum Abdul Rahman memeluk agama Islam, nama beliau adalah Abdu Amr atauAbdul Kaโ€™bah lalu setelah beliau menjadi seorang muslim Rasulullah SAW lah yangmengubah nama beliau menjadi nama Abdul Rahman. Beliau berasal dari keturunan bangsa arab Quraisy yang sama seperti RasulullahSAW akan tetapi beliau tidak dilahirkan dalam keluarga yang beriman kepada Allah SWT. Kelahiran Abdul Rahman bin Auf Banyak ahli sejarah yang mengatakan bahwa Abdul Rahman bin Auf lahir pada tahunke-10 selepas tahun gajah atau bertepatan pada tahun 580 M. Abdul Rahman bin Auf adalah seorang pemuda Quraisy yang hidup di tengah-tengah masyarakatjahiliah yang menyembah berhala dan berbagai macam kemaksiatan yang dikerjakan olehmereka. Walaupun hidup ditengah masyarakat yang jahil, beliau tetap terhindar danterselamat dari dipengaruhi oleh kesesatan yang berleluasa pada saat itu. Beliau jugaberpendapat bahawa arak adalah sesuatu minuman yang terlarang lalu menghindarinya. Masuknya Abdul Rahman bin Auf Ke Dalam Agama Islam Abdul Rahman bin Auf memeluk agama Islam sebelum Rasulullah SAW mula untukberdakwah dan menyebarkan ajaran Islam di Darul Arqam atau rumahnya Arqam bin Abi AlArqam. Beliau memeluk Islam hari kedua setelah Sayyidina Abu Bakar As Shiddiq memelukagama Islam. Masuknya Abdul Rahman ke dalam agama Islam membuatkan dirinya menerima banyaksekali dugaan dan ujian dari Allah SWT Yang Maha Penyayang sepertimana juga yang terjadi padaRasulullah SAW dan para sahabatnya yang lain. Beliau mendapat hinaan dan caci makidari masyarakat bahkan dari keluarganya sendiri. Namun kesabaranlah yang menjadiperisai untuk semua kejahatan tersebut. Disebabkan beratnya ujian yang menimpa, Abdul Rahman bersama beberapasahabat yang lain pun terpaksa untuk pergi menyelamatkan diri dari kota Mekah dan berhijrah keHabasyah demi menyelamatkan keimanan mereka. Dipersaudarakan Dengan Saad Bin Rabiq Pada suatu ketika di kota Madinah, Rasulullah SAW sedang mempersaudarakanantara kaum Muhajirin dan Anshar. Pada saat itu Abdul Rahman bin Auf telahdipersaudarakan oleh Rasulullah SAW dengan kaum Anshar yang bernama Saad bin Rabiq. Kaum Muhajirin berhijrah ke Madinah tanpa membawa sedikit pun harta mereka danbeberapa dari mereka juga terpaksa meninggalkan keluarga masing-masing. Oleh sebab itu, RasulullahSAW berharap mereka dari kaum Anshar dapat membantu saudara mereka dari kaumMuhajirin yang berada dalam situasi yang berat ini. Saad bin Rabiq melihat saudaranya iaitu Abdul Rahman bin Auf dengan penuh belaskasihan kerana beliau tidak memiliki sedikit harta pun, lalu Saad bin Rabiq pun berkatakepada beliau,โ€ Wahai saudaraku, aku warga Madinah yang banyak harta. Aku ada duakebun dan aku juga mempunyai dua orang istri. Pergilah lihat dua kebunku itu dan ambillahsalah satu darinya untukmu. Pilihlah, akan aku berikan kepadamu. Selepas itu pilihlah salahseorang dari istriku yang sesuai dengan kemahuanmu, akan aku ceraikan salah seorangdari mereka untuk aku berikan kepadamu.โ€ Abdul Rahman pun menjawab, โ€œSemoga AllahSWT memberkatimu pada hartamu dan ahli keluargamu. Akan tetapi, tunjukkanlahkepadaku dimana letaknya pasar.โ€ Setelah ditunjukkan dimana letaknya pasar, beliau meminta Saad untuk membelikannya sebidang tanah yang terletak di sebelah pasar tersebut. Dari sebidang tanah dan bakat yang dimiliki, beliau memulakan perniagaan barunya dan banyak sekali hasil yang beliau peroleh. Sehingga pada suatu ketika beliau memiliki harta yang cukup lalu beliau pun menikahi seorang gadis dari kaum Anshar. Kisah Kewafatan Beliau wafat pada tahun ke-31 Hijrah dan pada saat umurnya 75 tahun. Beliau dimakamkan di perkuburan Baqi sesuai dengan wasiatnya dan pada saat itu solatjenazahnya diimamkan oleh Saidina Uthman bin Affan. Beliau meninggalkan 28 anak laki-laki dan 8anak perempuan. Hadis Yang Berkaitan Terdapat sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, dia mengatakan, ูƒูŽุงู†ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฎูŽุงู„ูุฏู ุจู’ู†ู ุงู„ู’ูˆูŽู„ููŠุฏู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽูˆู’ูู ูƒูŽู„ุงูŽู…ูŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฎูŽุงู„ูุฏูŒู„ูุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูŽู†ู ุชูŽุณู’ุชูŽุทููŠู„ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุจูุฃูŽูŠูŽู‘ุงู…ู ุณูŽุจูŽู‚ู’ุชูู…ููˆู†ูŽุง ุจูู‡ูŽุง. ููŽุจูŽู„ูŽุบูŽู†ูŽุง ุฃูŽู†ูŽู‘ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฐููƒูุฑูŽู„ูู„ู†ูŽู‘ุจูู‰ูู‘ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฏูŽุนููˆุง ู„ูู‰ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‰ ููŽูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐูู‰ ู†ูŽูู’ุณูู‰ุจููŠูŽุฏูู‡ู ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู’ููŽู‚ู’ุชูู…ู’ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุฃูุญูุฏู ุฃูŽูˆู’ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูุจูŽุงู„ู ุฐูŽู‡ูŽุจุงู‹ ู…ูŽุง ุจูŽู„ูŽุบู’ุชูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽู‡ูู…ู’ โ€œSaat itu terjadi perdebatan antara Khalid bin Walid dengan Abdurrahman bin Auf, hingga Khalid berkata kepada Abdurrahman, โ€œKalian bersikap sombong terhadap kami terkait perkara-perkara yang lebih dulu kalian alami daripada kami!โ€ Kejadian itu pun disampaikan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau bersabda, โ€œDemi yang jiwaku di tangan-Nya, seandainya kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud atau seperti gunung, maka kalian tetap tidak mampu menyamai amal-amal mereka.โ€ HR. Ahmad Kisah Sahabat yang lain Abu Bakar As-SiddiqUmar Al KhattabUthman Bin AffanAli Bin Abi ThalibSaad Bin Abi WaqqasSaid Bin ZaidZubair Bin AwwamTalhah Bin UbaidillahMusโ€™ab Bin UmairKhalid Al-WalidAbu Ubaidah Al JarrahAnas Bin MalikAbdul Rahman Bin AufZaid Bin HaritsahMuadz Bin JabalBilal Bin RabahHamzah Bin Abdul Mutallib Sumber Rujukan Abdurrahman Bin Auf Saudagar Sukses Dan Dijamin Masuk Surga โ€“ Rumaysho AbdulRahman bin Auf โ€“ ilabur. com Kehebatan Jihad Harta AbdulRahman Bin Auf โ€“ Berita Harian Kisah Abdurrahman Bin Auf Sahabat Nabi Yang Kaya Dan Tak Lelah Bersedekah โ€“ .com Siapa Abdul Rahman bin Auf Saudagar Kaya Yang Dijamin Syurga โ€“ FB Himpunan Ayat Suci Al-Quran

Ya, Allah, jadikan hamba miskin seperti Mush'an bin Umar, atau Hamzah, " doa Abdurrahman bin Auf. Allah Swt Maha Pengasih dan Penyayang, walaupun Abdurrahman berdoa berharap menjadi orang miskin, namun rezeki dan untung berniaganya semakin bertambah banyak. Bahkan, Ummul Mukminin Aisyah menceritakan, bila pulang berniaga Abdurrahman bin Auf
Ada kisah menarik dari pernikahan Abdurrahman bin Auf yang sebelumnya dipersaudarakan dengan Saโ€™ad bin Ar-Rabiโ€™ Al-Anshari. Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia menyatakan bahwa Abdurrahman bin Auf pernah dipersaudarakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam dengan Saโ€™ad bin Ar-Rabiโ€™ Al-Anshari. Ketika itu Saโ€™ad Al-Anshari memiliki dua orang istri dan memang ia terkenal sangat kaya. Lantas ia menawarkan kepada Abdurrahman bin Auf untuk berbagi dalam istri dan harta. Artinya, istri Saโ€™ad yang disukai oleh Abdurrahman akan diceraikan lalu diserahkan kepada Abdurrahman setelah iddahnya. Abdurrahman ketika itu menjawab, ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูƒูŽ ููู‰ ุฃูŽู‡ู’ู„ููƒูŽ ูˆูŽู…ูŽุงู„ููƒูŽ ุŒ ุฏูู„ู‘ููˆู†ูู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ููˆู‚ู โ€œSemoga Allah memberkahimu dalam keluarga dan hartamu. Cukuplah tunjukkan kepadaku di manakah pasar.โ€ Lantas ditunjukkanlah kepada Abdurrahman pasar lalu ia berdagang hingga ia mendapat untung yang banyak karena berdagang keju dan samin. Suatu hari Nabi shallallahu alaihi wa sallam melihat pada Abdurrahman ada bekas warna kuning pada pakaiannya bekas wewangian dari wanita yang biasa dipakai ketika pernikahan, pen.. Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas mengatakan, โ€œApa yang terjadi padamu wahai Abdurrahman?โ€ Ia menjawab, โ€œWahai Rasulullah, saya telah menikahi seorang wanita Anshar.โ€ Rasul shallallahu alaihi wa sallam kembali bertanya, โ€œBerapa mahar yang engkau berikan kepadanya?โ€ Abdurrahman menjawab, โ€œAku memberinya mahar emas sebesar sebuah kurma sekitar lima dirham.โ€ Kemudian Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata ketika itu, ุฃูŽูˆู’ู„ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุจูุดูŽุงุฉู โ€œLakukanlah walimah walaupun dengan seekor kambing.โ€ HR. Bukhari, no. 2049, 3937 dan Muslim, no. 1427. Lihat Syarh Shahih Muslim, 7193 Pelajaran dari hadits Boleh seorang imam bertanya tentang keadaan jamaahnya yang sudah lama tak terlihat. Boleh seorang wanita memakai wewangian untuk suaminya, bahkan dianjurkan untuk tampil wangi di hadapan suami, lebih-lebih lagi di malam pertamanya. Tidak masalah jika ada bekas wewangian istri ada pada baju suami kalau memang tidak disengaja walau yang terkena sebenarnya adalah syiโ€™ar khas para wanita. Namun asalnya tetap tidak boleh laki-laki tasyabbuh menyerupai wanita. Disunnahkan mendoakan berkah. Contoh saja doa kepada pengantin. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia menyatakan bahwa jika Nabi shallallahu alaihi wa sallam ingin memberikan ucapan selamat pada seseorang yang telah menikah, beliau mendoakan, ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูƒูŽ ูˆูŽุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุฌูŽู…ูŽุนูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูู…ูŽุง ููู‰ ุฎูŽูŠู’ุฑู โ€œSemoga Allah memberkahimu ketika bahagia dan ketika susah dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan.โ€ HR. Abu Daud, no. 2130; Tirmidzi, no. 1091. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Yang dimaksud walimah adalah makanan yang disajikan ketika resepsi nikah. Walimah itu berarti berkumpul karena ketika itu kedua pasangan telah menyatu menjadi suami-istri. Para ulama berselisih pendapat mengenai hukum walimah. Ada yang mengatakan wajib dan ada yang sunnah. Menurut ulama Syafiโ€™iyah sebagaimana dinyatakan oleh Imam Nawawi rahimahullah, hukum walimah adalah sunnah mustahab. Kata perintah dalam hadits ini dipahami sunnah anjuran. Sebagian ulama menyatakan bahwa walimah itu diadakan sesudah dukhul jimaโ€™ atau malam pertama seperti pendapat Imam Malik dan selainnya. Sedangkan sekelompok ulama Malikiyah menyatakan bahwa walimah diadakan ketika akad itu berlangsung. Bagi orang yang mudah mengadakan walimah, maka tetaplah mengadakan walimah jangan sampai kurang dari seekor kambing. Namun untuk acara walimah tadi tidak ada batasan tertentu, bentuk makanan apa pun yang dibuat untuk walimah tetap dibolehkan. Ketika Nabi shallallahu alaihi wa sallam menikahi Shafiyyah, walimahnya tidak dengan daging. Ketika menikahi Zainab disediakan untuk walimah dengan roti dan daging. Yang tepat, semuanya disesuaikan dengan kemampuan pengantin. Pelajaran dari Abdurrahman bin Auf dan Saโ€™ad bin Ar-Rabiโ€™ Al-Anshari adalah saling mendahulukan yang lain itsar. Lihatlah sikap Saโ€™ad yang sampai mendahulukan Abdurrahman dalam hal harta dan dua istrinya. Abdurrahman mengajarkan pada kita tidak bergantung pada pemberian orang lain yang didapat secara gratis. Mendapatkan hasil dari bekerja walau dengan berdagang itu lebih baik. Hendaknya mendoakan kebaikan kepada siapa saja yang ingin berbuat baik kepada kita. Referensi Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al-Hajjaj. Cetakan Pertama, Tahun 1433 H. Yahya bin Syarf An-Nawawi. Penerbit Dar Ibnu Hazm. Nudhrah An-Naโ€™im fi Makarim Akhlaq Ar-Rasul Al-Karim. Dikumpulkan oleh para ahli dengan pembimbingan Syaikh Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam dan Khatib Al-Haram Al-Makki. Penerbit Dar Al-Wasilah. 3629-640. โ€” Disusun di Perpus Rumaysho, 23 Jumadal Ula 1439 H, Jumat pagi Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikel rDhh. 434 376 304 455 203 441 416 199 319

doa abdurrahman bin auf